Minggu lalu ketika sedang mengendara mobil, tiba-tiba hujan turun begitu derasnya. Sampai-
sampai, saya tidak bisa melihat dengan jelas apa yang ada didepan saya. Tetapi bukan suatu
kebetulan, lagu dari Persekutuan Doa yang saya hadiri hari minggu lalu muncul di playlist saya. Lagu itu adalah ‘Ya Allah Engkau Kerinduanku’ yg berbicara tentang Mazmur 63.
Lirik lagu itu dibuka dengan paragraf, ‘Ya Allah Engkau kerinduanku, slalu kucari wajahMu Tuhan. S’perti tanah yang kering rindukan air, demikianlah jiwaku rindu Engkau’. Sepertinya Tuhan tahu apa yang akan terjadi apabila hujan terus turun dengan derasnya dan saya tidak bisa melihat dengan jelas. Saya akan mulai menggerutu dan akhirnya membuat jiwa saya kekeringan karena sukacita saya hilang. Dengan terputarnya lagu itu, saya jadi ikut menghayati liriknya dan menyanyikannya. Tetapi yang membuat saya tersentuh adalah refrain dari lagu tersebut yang berbunyi: ‘S’bab kasih setiaMu, lebih dari hidup. KebaikanMu melimpah atasku. Jiwaku melekat, kepadaMu Tuhan. Betapaku,
merindukanMu’. Saya merasa sepertinya hujan deras yang turun hari itu sama seperti Kasih Setia Tuhan dalam kehidupan saya, yang tidak pernah berhenti mengalir bahkan sampai luber-luber.
Kehidupan saya tidak akan ada artinya tanpa kasih setia Tuhan, bahkan lebih dari hidup yang saya miliki saat ini.
Di dalam Mazmur 63, Daud memuji Tuhan walaupun dia sedang di tengah pergumulan hidup. Dimana ada orang-orang yang berusaha untuk menjatuhkan dan membunuh dia. Tetapi dia pun tahu bahwa yang dia alami bersama dengan Tuhan adalah sesuatu yang lebih berharga dari apapun.
Kitapun juga harus punya kepekaan seperti Daud, sehingga bisa melewati setiap pergumulan dan badai hidup karena ada sesuatu yang lebih besar dari hidup yaitu kasih setia Tuhan bagi kita. (A.N.T)
Categories:
Tags:
No responses yet