Secara kebetulan, saat ini saya berada di Christmas Island untuk bekerja sejak beberapa minggu yang lalu. Awal Oktober hingga awal November adalah masa migrasi kepiting di pulau ini, di mana kepiting-kepiting jantan berjalan menuju laut, yang nantinya akan disusul oleh kepiting-kepiting betina yang membawa telur-telurnya untuk dibuahi. Beberapa hari yang lalu, saya pergi ke pantai untuk melihat migrasi kepiting merah ini. Kabarnya, pada musim migrasi kepiting ini, biasanya juga akan muncul whale shark atau ikan hiu paus di daerah tersebut. Mereka menjadi predator yang akan memakan telur-telur kepiting yang baru menetas.

Setelah selesai mengamati dan mengagumi peristiwa migrasi kepiting-kepiting ini, saya menyempatkan diri untuk berenang dan snorkeling. Karena banyaknya batu karang di pantai dekat situ, maka banyak pula jenis ikan yang dapat dijumpai. Beraneka ragam ikan ada di sana besar maupun kecil, panjang maupun pendek, berwarna-warni maupun satu warna.

Melihat begitu banyak jenis ikan, saya teringat pada ayat Yohanes 21:11 Simon Petrus naik ke perahu lalu menghela jala itu ke darat, penuh ikan-ikan besar: seratus lima puluh tiga ekor banyaknya, dan sungguhpun sebanyak itu, jala itu tidak koyak. Yang dilanjutkan dengan paragraf berikutnya, Yesus memerintahkan Petrus untuk menggembalakan domba-dombanya sebanyak tiga kali.

Perintah Yesus kepada para murid dan Petrus untuk menangkap ikan-ikan di laut terbuka dan menggembalakannya melambangkan begitu banyak jiwa di luar sana yang perlu diselamatkan dan yang perlu mendengar suara Tuhan.

Kita pun memiliki tugas yang sama yaitu untuk “menangkap ikan-ikan” di luar sana yang belum memiliki rumah, membawa mereka untuk mengenal Allah, dan menggembalakan mereka. Ketika melakukan hal ini, marilah kita punya semangat untuk terus mencari keluar, lagi dan lagi, dan janganlah kita hanya mencari orang-orang yang sudah mengenal Tuhan. Misalnya, apabila kita merasa bahwa seseorang yang sudah mengenal Tuhan untuk lebih dalam lagi bertumbuh, hal itu sah-sah saja. Tapi kita juga harus tetap fokus untuk menjangkau orang-orang yang mungkin belum mengenal Tuhan sama sekali di dalam hidup mereka.

Jadi, marilah kita mengingat kembali panggilan Tuhan pada kita untuk menjadi penjala manusia, membawa sebanyak mungkin jiwa untuk kemuliaan Allah, seperti yang dikatakan Yesus dalam Matius 4:19Yesus berkata kepada mereka: “Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia.” (ANT)

Categories:

Tags:

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *