“Lord, thank you for giving me a job that’s close to Your home. I will come and meet You where You are.”
Inilah doa yang saya panjatkan setiap hari waktu saya masih menunggu jawaban hasil interview, sampai ketika saya akhirnya diterima bekerja di tempat yang baru sekarang, yang hanya 5 menit jauhnya dari St Bernadette Church di Glendalough. Di sana terdapat adorasi abadi, sehingga saya dapat melakukan adorasi kapan pun sesuai dengan kesibukan saya.
Beberapa tahun lalu, ada masanya meskipun saya tinggal di SOR (South of the River) dan kantor saya jauh dari lokasi gereja tersebut, saya rela menyetir 30 menit hanya untuk adorasi. Seiring berjalannya waktu ketika semakin sibuk, kebiasaan itu terkikis. Dari yang biasanya meluangkan waktu adorasi, sampai akhirnya hanya adorasi ketika memang sedang tugas atau ketika memang sedang ada di lokasi.
Tapi, Tuhan itu memang terlalu baik dan ajaib. Mendapatkan pekerjaan yang baru sekarang, Dia seakan membuka jalan bagi saya untuk bisa kembali untuk bertemu Dia dalam adorasi. He directed me to restore the good habits I used to do. Dan di dua hari pertama saya memulai pekerjaan baru, saya kembali meluangkan waktu untuk adorasi dan mau meneruskannya secara rutin.
Hadirat Tuhan sungguh nyata di dalam Sakramen Maha Kudus. Saya hanya bisa menangis ketika memandang monstran di depan altar dan hati saya diliputi suatu sukacita kedamaian yang luar biasa. Ketika cuaca di luar sebenarnya sedang hujan dan mendung, saya justru bisa merasakan ada cahaya terang yang memancar menembus kaca patri. Tidak hanya itu, otot kaki saya yang sedikit nyeri di hari pertama kerja, sembuh setelah saya keluar dari ruang adorasi. Di luar segala pengalaman yang luar biasa ini, kehadiranNya dan kasihNya cukup bagi saya.
Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya (Ibrani 4:16)
Let us come and seek Him in His presence. (IVO)
No responses yet