Keluarga kami memiliki empat anak laki-laki, masing-masing dengan karakter dan sifat yang berbeda. Ketika anak kedua kami lahir, kami mengira anak kedua akan sama seperti kakaknya. Ternyata tidak demikian, setiap kelahiran seolah membuka bab pelajaran baru.

Setiap hari kami berdoa untuk anak-anak kami, menyerahkan segala sesuatu kepada Tuhan. Kami percaya anak adalah titipan dan tugas kami sebagai orang tua hanya memelihara, sementara Tuhan yang menyediakan. Benar saja, Dia tak pernah mengabaikan doa-doa kami.

Seiring pertumbuhan, karakter anak-anak kami semakin jelas. Kekhawatiran terbesar kami tertuju pada anak ketiga. Ia begitu pendiam hingga guru taman kanak-kanaknya pernah bertanya apakah ia bisa berbicara. Ia juga mudah kewalahan ketika mendapat tekanan dan akhirnya menangis karena tidak tahu cara mengekspresikan perasaan.

Menjelang akhir kelas 6, kami cemas apakah ia bisa meraih nilai cukup baik untuk masuk sekolah impiannya. Ternyata nilainya justru melampaui kedua kakaknya. Pada wawancara antara orang tua dan guru semester pertama kelas 7, para guru memberi feedback yang positif. Ia pun menyatakan impiannya untuk mengikuti program spesialis Matematika seperti kakak-kakaknya. Dua minggu lalu, ia menerima undangan wawancara untuk program tersebut. Kami tahu ia tidak percaya diri saat diwawancara; selesai wawancara ia mengaku kurang yakin dengan jawabannya dan merasa kecil kemungkinan diterima.

Namun Tuhan berkehendak lain. Beberapa hari lalu, ia diberi kabar bahwa ia diterima dalam program spesialis Matematika.

Pengalaman ini kembali mengingatkan kami: jika burung pipit yang tak berharga saja Tuhan pelihara, apalagi kita, anak-anak-Nya. Dia tidak akan membiarkan kita jatuh dan menderita.

Bukankah burung pipit dijual dua ekor seduit? Namun seekor pun dari padanya tidak akan jatuh ke bumi di luar kehendak Bapamu. Dan kamu, rambut kepalamu pun terhitung semuanya. Sebab itu janganlah kamu takut, karena kamu lebih berharga dari pada banyak burung pipit. (Mat 10:29-31) (ANT)

Categories:

Tags:

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *